Cari...

Rabu, 23 September 2015

Tugas Bahasa Indonesia Cerita Pendek

Nama         : Refany Audy
Kelas          : XI A 5
Masalah di Masa SMA

Alarm berbunyi keras menandakan pukul 05.30 WIB. Aku sudah bangun sebelum alarm membangunkanku di pagi hari. Awalnya hari ini adalah hari yang biasa sering aku lewati sebagai murid SMA. “Kak udah siang! Cepetan berangkat nanti telat!” teguran ibuku yang juga sering aku dengar dikala aku berangkat sedikit siang.

Saat ini aku duduk dikelas 11 SMA, tepatnya SMA Negeri 1 Kota Metro. Banyak sekali berbagai pengalaman yang aku temukan di saat remaja kini. Seperti pengalaman berorganisasi, cara mengatur waktu agar efisien, dan banyak lagi. Bahkan disaat diluar jam pelajaran pun banyak kejadian yang mungkin tidak bisa ditangkap akal sehat.

Salah satu kejadiannya adalah siswa yang sedang asik membolos. Saat itu aku masih duduk dikelas 10 aku sempat melihat beberapa siswa membawa tas disaat jam pelajaran berlangsung, tanpa berpikir panjang aku mendatangi salah satu dari mereka, sebut saja namanya Semprul (nama disamarkan. “Kalian mau kemana?” tanyaku, “Pulanglah” jawab mereka, “Mau lewat mana? Digerbang ada satpam!” dengan tegas aku membalas ucapan mereka. Kemudian mereka pergi menuju salah satu tempat yang mungkin sangat jarang siswa atau guru lalu-lalang. Ternyata mereka adalah siswa yang ingin membolos dengan cara lompat pagar sekolah. Aku sempat berpikir diluar logika bahwa ‘masih ada kah siswa Indonesia yang pergi lewat pagar jika lewat gerbang saja dibolehkan’. Setelah melihat hal itu aku langsung kembali ke kelas dan mengabaikan kejadian tersebut.

Beberapa bulan kemudian saat pergantian semester muncul berita bahwa ada beberapa murid yang dikeluarkan karena sering bolos pelajaran dan terlambat masuk kelas, aku terkejut bahwa siswa yang dikeluarkan adalah siswa yang bertemu denganku sebelum sesaat mereka ingin membolos melewati pagar. Aku bersyukur saat itu aku lebih memilih jam pelajaran daripada mengikuti mereka.

SMA Negeri 1 Kota Metro memiliki banyak acara besar setiap tahunnya, dari sekian banyak acara tersebut bisa dibilang anggaran sekolah ini lumayan lancar. Tapi dibalik acara tersebut pernah terjadi kejadian dimana saat acara sedang berlangsung ada laporan barang milik panitia yang hilang yaitu handphone. Kejadian ini bermula saat salah satu acara dibulan November tahun lalu yaitu Smansa Safety Carnival dimana di ruang lab biologi teapatnya ruang panitia konsumsi ada laporan kehilangan handphone milik temanku Dito. “Eh ada yang liat hape-nya Dito nggak?” tanya Kak Bettania (Kakak kelasku), “Enggak tahu, emangnya tadi ditaruh mana?” terdengar suara siswa menanyakan hal itu kepada Kak Bettania. “Tadi ditaruh meja, tapi ditinggal bentar udah ilang”. Seisi ruang pun khawatir akan kehilangan barang berharga Dito.

Kasus hilangnya handphone bukanlah yang pertama kali saat Smansa Safety berlangsung, acara lain seperti Hut Ambalan Pramuka dan juga SIAR Rohis pernah mengalami hal serupa. Para guru mulai menyelidiki kasus ini lebih dalam dengan bantuan siswa yang bersangkutan atau bisa memberikan saksi dan petunjuk untuk menemukan si pelaku.

Sampai akhirnya para guru menemukan pelaku pencurian handphone yang tak lain dan tak bukan adalah Bunga (nama disamarkan lagi), ia adalah panitia dalam ketiga acara tersebut. Para guru bisa menemukan pelakunya dengan cara mengintai cctv disekolah dan juga mengumpulkan informasi dari siswa yang ada. Bunga adalah siswa yang aktif dan juga sangat rajin membantu saat sekolahku sedang ada acara, tetapi kami sampai heran kenapa handphone yang dikabarkan hilang telah ditemukan di kamar kost nya.

Setelah kejadian tersebut Bunga sudah tidak ada kabar lagi dan entah dimana ia sekarang, yang kami tahu adalah dia telah angkat kaki dari SMA Negeri 1 Kota Metro.

Entah kejadian apalagi yang akan datang disekolah ini, tetapi ada seseorang yang berkata “SMA adalah masa emas! Jangan sampai masa emasmu hilang karena kelas unggulan 2 tahun! SMA adalah saat dimana kita mengenal seseorang, akan sangat terlambat bila kita mulai mengenal seseorang saat perguruan tinggi”. Dan karena itu aku tidak akan meninggalkan atau melupakan sedetik kenangan emasku disini.