Nama :
Refany Audy
Kelas :
XI A 5
Masalah
di Masa SMA
Alarm berbunyi keras menandakan pukul 05.30 WIB. Aku
sudah bangun sebelum alarm membangunkanku di pagi hari. Awalnya hari ini adalah
hari yang biasa sering aku lewati sebagai murid SMA. “Kak udah siang! Cepetan
berangkat nanti telat!” teguran ibuku yang juga sering aku dengar dikala aku
berangkat sedikit siang.
Saat ini aku duduk dikelas 11 SMA, tepatnya SMA
Negeri 1 Kota Metro. Banyak sekali
berbagai pengalaman yang aku temukan di saat remaja kini. Seperti pengalaman
berorganisasi, cara mengatur waktu agar efisien, dan banyak lagi. Bahkan disaat
diluar jam pelajaran pun banyak kejadian yang mungkin tidak bisa ditangkap akal
sehat.
Salah satu
kejadiannya adalah siswa yang sedang asik membolos. Saat itu aku masih duduk
dikelas 10 aku sempat melihat beberapa siswa membawa tas disaat jam pelajaran
berlangsung, tanpa berpikir panjang aku mendatangi salah satu dari mereka,
sebut saja namanya Semprul (nama disamarkan. “Kalian mau kemana?” tanyaku,
“Pulanglah” jawab mereka, “Mau lewat mana? Digerbang ada satpam!” dengan tegas
aku membalas ucapan mereka. Kemudian mereka pergi menuju salah satu tempat yang
mungkin sangat jarang siswa atau guru lalu-lalang. Ternyata mereka adalah siswa
yang ingin membolos dengan cara lompat pagar sekolah. Aku sempat berpikir
diluar logika bahwa ‘masih ada kah siswa Indonesia yang pergi lewat pagar jika
lewat gerbang saja dibolehkan’. Setelah melihat hal itu aku langsung kembali ke
kelas dan mengabaikan kejadian tersebut.
Beberapa bulan
kemudian saat pergantian semester muncul berita bahwa ada beberapa murid yang
dikeluarkan karena sering bolos pelajaran dan terlambat masuk kelas, aku
terkejut bahwa siswa yang dikeluarkan adalah siswa yang bertemu denganku
sebelum sesaat mereka ingin membolos melewati pagar. Aku bersyukur saat itu aku
lebih memilih jam pelajaran daripada mengikuti mereka.
SMA Negeri 1 Kota Metro memiliki banyak acara besar
setiap tahunnya, dari sekian banyak acara tersebut bisa dibilang anggaran
sekolah ini lumayan lancar. Tapi dibalik acara tersebut pernah terjadi kejadian
dimana saat acara sedang berlangsung ada laporan barang milik panitia yang
hilang yaitu handphone. Kejadian ini
bermula saat salah satu acara dibulan November tahun lalu yaitu Smansa Safety
Carnival dimana di ruang lab biologi teapatnya ruang panitia konsumsi ada
laporan kehilangan handphone milik
temanku Dito. “Eh ada yang liat hape-nya
Dito nggak?” tanya Kak Bettania (Kakak kelasku), “Enggak tahu, emangnya tadi
ditaruh mana?” terdengar suara siswa menanyakan hal itu kepada Kak Bettania.
“Tadi ditaruh meja, tapi ditinggal bentar udah ilang”. Seisi ruang pun khawatir
akan kehilangan barang berharga Dito.
Kasus hilangnya handphone
bukanlah yang pertama kali saat Smansa Safety berlangsung, acara lain seperti
Hut Ambalan Pramuka dan juga SIAR Rohis pernah mengalami hal serupa. Para guru
mulai menyelidiki kasus ini lebih dalam dengan bantuan siswa yang bersangkutan
atau bisa memberikan saksi dan petunjuk untuk menemukan si pelaku.
Sampai akhirnya para guru menemukan pelaku pencurian
handphone yang tak lain dan tak bukan
adalah Bunga (nama disamarkan lagi), ia adalah panitia dalam ketiga acara
tersebut. Para guru bisa menemukan pelakunya dengan cara mengintai cctv disekolah
dan juga mengumpulkan informasi dari siswa yang ada. Bunga adalah siswa yang
aktif dan juga sangat rajin membantu saat sekolahku sedang ada acara, tetapi
kami sampai heran kenapa handphone
yang dikabarkan hilang telah ditemukan di kamar kost nya.
Setelah kejadian tersebut Bunga sudah tidak ada
kabar lagi dan entah dimana ia sekarang, yang kami tahu adalah dia telah angkat
kaki dari SMA Negeri 1 Kota Metro.
Entah kejadian apalagi yang akan datang disekolah
ini, tetapi ada seseorang yang berkata “SMA adalah masa emas! Jangan sampai
masa emasmu hilang karena kelas unggulan 2 tahun! SMA adalah saat dimana kita
mengenal seseorang, akan sangat terlambat bila kita mulai mengenal seseorang
saat perguruan tinggi”. Dan karena itu aku tidak akan meninggalkan atau
melupakan sedetik kenangan emasku disini.