A.
Tujuan
dan Landasan Teori
Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat-sifat
larutan yang tidak bergantung pada zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada
konsentrasi partikel terlarutnya
2. Untuk
mengetahui penurunan titik beku air, Urea 1 m, Urea 2 m NaCl 1 m dan NaCl 2 m
3. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan terhadap
penurunan titik beku larutan
4. Untuk mengetahui perbedaan penurunan titik beku
larutan elektrolit dan nonelektrolit
Dasar Teori
Ø Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan
yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat
koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit
dan sifat koligatif larutan nonelektrolit
Ø Penurunan Titik Beku Larutan
Proses pembekuan suatu zat cair
terjadi bila suhu diturunkan sehingga jarak antarpartikel sedemikian dekat satu
sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat
kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses
pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih
mendekatkan jarak antar molekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Perbedaan suhu akibat adanya partikel-partikel zat
terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf).
Ø Larutan NaCl
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling
memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular
pada banyak organisme multiselular. Sebagai
komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.
Ø Larutan Urea
Urea adalah senyawa organik
yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4
atau (NH2)2CO.
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama
digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah
senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Urea ditemukan pertama kali oleh Hilaire Roulle pada tahun
1773. Senyawa ini merupakan senyawa organik pertama yang berhasil disintesis
dari senyawa anorganik.
B.
Alat
dan Bahan
Alat
·
Bejana plastik
volume 200 mL
·
Gelas kimia
·
5 buah Tabung reaksi
·
Batang pengaduk
·
Termometer
·
Gelas Ukur
Bahan
·
Aquades
·
Es batu
·
Larutan Urea 1 m dan 2 m
·
Larutan NaCl 1 m dan 2 m
·
Garam dapur kasar
C.
Langkah
Kerja
1. Membuat
campuran pendingin.
Masukkan
butiran es ke dalam gelas plastik sampai
kira-kira ¾ bagian kemudian tambahkan ±8 sendok makan garam dapur, lalu aduk.
Campuran ini adalah campuran pendingin.
2. Siapkan
5 tabung reaksi yang bersih beri label 1 s.d 5, masukkan ke dalam masing-masing
:
Tabung
1 akuades
Tabung
2 urea 1 m
Tabung
3 urea 2 m
Tabung
4 NaCl 1 m
Tabung
5 NaCl 2 m
3. Masukkan
tabung reaksi 1 ke dalam campuran pendingin. Masukkan pengaduk kaca ke dalam
tabung reaksi berisi akuades tersebut dan gerakkan naik turun hingga seluruh
akuades membeku.
4. Keluarkan
tabung dari campuran pendingin, biarkan es dalam tabung reaksi mencair
sebagian. Ganti pengaduk dengan termometer, catat suhu campuran es dan air.
5. Lakukan
langkah 3 dan 4 untuk tabung 2, 3, 4, dan 5.
6. Isi
lembar pengamatan yang tersedia.
D.
Data
Pengamatan
NO
|
HASIL
PENGAMATAN
|
||
Larutan
|
Titik beku (°C)
|
Penurunan titk beku (°C)
|
|
1
|
Air
|
0
|
|
2
|
Urea 1m
|
-2
|
2
|
3
|
Urea 2m
|
-4
|
4
|
4
|
NaCl 1 m
|
-4
|
4
|
5
|
Nacl 2 m
|
-8
|
8
|
E.
Jawaban
dari pertanyaan
1. Bagaimanakah
titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni (lebih tinggi
atau lebih rendah)
Jawab :
Titik beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni hal ini
disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu baru zat terlarutnya.
Jadi larutan akan membeku lebih lama dari pada pelarut.
2.
Bagaimana pengaruh kemolalan larutan urea terhadap :
a.
Titik beku larutan
Jawab : Semakin besar molalitasnya maka titik bekunya semakin rendah
b. Penurunan
titik beku larutan
Jawab : Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi molal.
Jadi, apabila konsentrasinya besar maka harga penurunan titik bekunya besar
juga.
3.
Bagaimana pengaruh kemolalan larutan NaCl terhadap :
a.
Titik beku larutan
Jawab :
Semakin tinggi kemolalan NaCl ,semakin rendah titik bekunya karena larutan NaCl
merupakan larutan elektrolit .
b. Penurunan
titik beku larutan
Jawab :
Semakin tinggi kemolalan NaCl ,Semakin besar penurunan titik bekunya.Karena
selain dipengaruhi kemolalan penurunan titik bekunya dipengaruhi oleh jenis
larutannya.
4.
Pada kemolalan yang sama, bagaimanakah pengaruh
larutan NaCl (elektrolit) dengan pengaruh larutan urea (non elektrolit)
terhadap :
a.
Titik beku larutan
Jawab :
Pada kemolalan yang sama titik beku larutan elektrolit (NaCl)lebih rendah dari
pada larutan non elektrlit (Urea)
b. Penurunan
titik beku larutan :
Jawab :
Pada kemolalan yang sama penurunan titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih
besar dari pada larutan non elektrolit (Urea)
F.
Kesimpulan
Dari
praktikum yang telah kami laksanakan
dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.
Titik beku larutan
(yang dalam hal ini digunakan larutan urea dan NaCl) memiliki titik beku yang
lebih rendah dibandingkan dengan titik beku air (pelarut murni) karena di dalam
larutan urea dan NaCl terkandung zat terlarut berupa molekul-molekul urea dan molekul-molekul
NaCl yang menyebabkan terhalangnya molekul-molekul air untuk membeku sehingga
dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk membekukan larutan urea dan NaCl
tersebut.
2.
Makin besar
molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
3.
Penurunan titik
beku larutan (ΔTf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
4.
Titik beku larutan
elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit pada kemolalan yang
sama, dikarenakan larutan elektrolit terurai sehingga jumlah partikelnya lebih
banyak dibandingkan larutan nonelektrolit
5.
Pada konsentrasi
yang sama penurunan titik beku (ΔTf)
larutan elektrolit akan lebih besar dibandingkan larutan nonelektrolit,
karena penurunan titik beku (ΔTf)
larutan elektrolit dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff